Monday, October 02, 2006

The Accidental Leader

Meskipun ada dalam lintasan pikiran, tapi ketika Bossku memanggil untuk membahas kelanjutan dari rencana penerapan sistem dan prosedur baru perusahaan dan memberikan laporan perkembangan terakhir dari rencana implementasi yang sudah bertahun-tahun dibahas ini aku sedikit terperangah. Siapa yang menjadi Project Officernya?. Terus terang, saat itu aku lebih siap menerima pertanyaan teknis tapi bukan pertanyaan mengenai hal-hal yang menyangkut sumber daya manusia. Namun, lintasan pikiran adalah juga peluang. Tidak ada artinya mempersiapkan sesuatu sebaik apapun sistemnya, tapi tidak menyediakan orangnya. Intuisi pilihan terkadang sangat singkat, jadi aku tunjuklah seseorang. Sebuah pilihan sangat subjektif dan tanpa analisis mendalam.
Itulah bagian dari sisi pilihan.
Keputusan memang bukan berada pada rasionalitas, tapi pada kesempatan, kesingkatan dan lintasan pikiran. Pertanyaan seperti : Apakah Soekarno menjadi pemimpin bersejarah ataukah sejarah yang melahirkan pemimpin bernama Soekarno?. Pemimpin atau keputusan selalu dilakukan dengan penuh subjektivitas. Dalam pomeo SDM sering dijelaskan. Seluruh alasan dalam pengambilan keputusan atas sumber daya manusia adalah entiti rasional, yang tidak rasional hanya satu : keputusan itu sendiri. Dan, tampaknya dunia hidup bukan atas alasan rasional, tapi ada untuk memahami ketidakrasionalan dalam dimensi-dimensi hakikinya.

Buat sebagian orang, accidental leader adalah ketertiba-tibaan, sebuah sentakan bagi kehidupan. Dalam hati, aku sering bertanya, ketika melihat sikap dan sebuah perilaku dari sejumlah rekan di sekitar. Kita sebenarnya tidak pernah tahu, apa yang sedang dipersiapkan oleh Allah terhadap hambaNya. Boleh jadi sebenarnya, accidental leader tidak lebih dan tidak kurang, kehadiran seseorang menjadi pemimpin yang hadir dari satu letupan peristiwa dalam satu rencana besarNya. Ini terjadi baik dalam lingkup terkecil dari satu lingkungan sampai pada ukuran-ukuran pemimpin dunia.

No comments: