Sunday, October 08, 2006

Sepasang Sendal Yang Ketiga

Ini sekitar hari ke empat belas tarawih. Ini juga adalah hari ketiga sendalku dipakai orang lain. Banyak tentu sebabnya, mengapa sendalku di bawa jamaah mesjid yang lain. Pada hari ke sekian, isteriku bilang aku juga membawa pasangan sendal yang lain. So, it means, aku juga lalai memperhatikan warna dan bentuk atau tanda-tanda khusus dari sendal itu. Sendal pertama yang dipakai, sendal yang cukup bagus, biarpun tidak mahal. Sendal ke dua adalah sendal biasa saja, sendal jepit biasa. Sendal ketiga, juga sendal jepit biasa saja, tapi agar tak tertukar atau diminati orang lain, maka aku tandai di muka sandalnya dengan bentuk segitiga. Agak malu juga, ketika isteriku bertanya :"sendalnya ilang lagi?". Aku tersenyum saja, jamaah yang lain bilang pakai saja sandal yang ada. "Ah nggak", Sahutku. Aku lebih suka pulang tanpa sandal dari pada membawa sandal bukan yang dimiliki. Memang di desa-desa tertentu, ada kebiasaan jemaah pulang dari mesjid memakai sandal siapa saja. Toh nantinya juga akan kembali lagi ke mesjid. Jadi, yang tidak terbiasa dengan tradisi ini, apalagi di kota besar seperti Jakarta, mungkin tradisi itu memang tak pernah ada. Kadang, ada heranku. Jika yang memakai itu sadar, mengapa dia harus menjual pahala yang akan didapatkan oleh ibadahnya dengan sebuah sendal. Subuh berikutnya, ketika kuperhatikan, ada lebih dari 10 buah sendal baik yang bagus maupun yang tidak, yang tertinggal di anak tangga mesjid. Mungkin sisa jamaah yang sendalnya saling tertukar, mungkin sebagian sudah sadar tertukar atau sudah merasa enak dengan tukarannya. Dan yang tersisa itu, tentulah pemilik lamanya sudah pakai sendal yang lain. Kalau khilaf karena lupa, kan nggak dosa ya....

No comments: