Monday, September 18, 2006

Economic Hit Man

Ini adalah kutipan tulisan Mr. Kwik Kian Gie, dari buku Pengakuan seorang Economic Hitman....
Di halaman 14 Perkins menceriterakan bahwa dia dipersiapkan oleh Claudine Martin untuk menjadi EHM. Claudine antara lain mengatakan: "Engkau tidak sendirian, kita adalah sekelompok kecil manusia dalam bisnis yang kotor (a rare breed in a dirty business."
Di halaman 13: "Claudine mengatakan bahwa saya mempunyai dua tujuan penting. Pertama, saya harus membenarkan (justify) kredit dari dunia internasional yang sangat besar jumlahnya, yang akan disalurkan melalui MAIN dan perusahaan-perusahaan Amerika lainnya (seperti Bechtel, Halliburton, Stone & Webster) melalui proyek-proyek enjenering dan konstruksi raksasa. Kedua, saya harus bekerja untuk membangkrutkan negara-negara yang menerima pinjaman raksasa tersebut (tentunya setelah mereka membayar MAIN dan kontraktor Amerika lainnya), sehingga mereka untuk selamanya akan dicengkeram (beholden) oleh para kreditornya, dan dengan demikian negara-negara penerima utang itu akan menjadi target yang mudah ketika kita memerlukan yang kita kehendaki (favors) seperti pangakalan-pangkalan militer, suaranya di PBB, atau akses pada minyak dan sumber daya alam lainnya)."
"Faktor yang kritis dalam semua kasus adalah Produk Domestik Bruto. Proyek-poyek yang berdampak pada PDB yang tertinggi harus dimenangkan. Kalaupun hanya satu proyek yang menjadi pertimbangan, saya harus mampu menunjukkan (demonstrate) bahwa pembangunannya akan menghasilkan GNP yang superior."
Halaman 15 akhir dilanjutkan dihalaman 16 :
"...tujuan membangun proyek-proyek tersebut yalah menciptakan laba sangat besar untuk para kontraktornya, dan membuat bahagia sekelompok kecil elit dari bangsa penerima utang luar negeri, sambil memastikan ketergantungan keuangan yang langgeng (long term), dan karena itu menciptakan kesetiaan politik dari negara-negara target di dunia."
"Semakin besar jumlah utang luar negerinya semakin baik. Kenyataan bahwa beban utang yang akan dikenakan pada negara-negara penerima utang akan menyengsarakan (deprive) rakyatnya yang termiskin dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial lainnya untuk berpuluh-pulih tahun lamanya tidak perlu menjadi pertimbangan."
"Claudine dan saya mendiskusikan secara terbuka karakteristik dari GNP. GNP akan meningkat walaupun hanya membuat kaya satu orang saja, misalnya satu orang yang memenangkan pembangunan perusahaan uitility, walaupun mayoritas dari rakyatnya
disengsarakan oleh utang pemerintahnya. Dari segi statistik, ini akan tercatat sebagai kemajuan ekonomi."
"Engkau harus menghasilkan prakiraan yang optimistis tentang ekonominya, bagaimana akan berkembang seperti jamur setelah selesainya pembangunan pembangkit-pembangkit listrik beserta jaringan-jaringan transmisinya."
Di halaman 17: "Saya mengingatkan Claudine bahwa Tim MAIN yang akan dikirimkan ke Jawa termasuk sepuluh orang lainnya. Saya menanyakan apakah mereka menerima
training yang sama seperti yang saya peroleh darinya. Claudine meyakinkan saya mereka tidak tahu apa-apa, sambil mengatakan "mereka adalah para insinyur yang membuat design pembangkit listrik, transmisi dan jaringan distribusinya beserta pelabuhan laut dan
jalan-jalan raya yang memawa bahan bakar minyaknya.
Prakiraanmu yang menentukan besarnya (magnitude) dari sistem yang mereka rancang - dan besarnya utang. Jadiengkau adalah kuncinya."
Claudine mengatakan kepada saya: "Kami kelompok sangat kecil yang dibayar sangat mahal untuk menipu (cheat) negara-negara di seluruh dunia dengan jumlah uang milyardan dollar."
Di halaman 18: "Claudine menceriterakan bahwa sepanjang sejarah, empires dibangun atas kekuatan militer atau ancaman oleh kekuatan militer. Tetapi pada akhir perang dunia kedua, dengan bangkitnya Uni Sovyet, dan dengan ancaman kehancuran oleh nuklir(nuclear holocaust), pendekatan militer terlampau beresiko."
Di halaman 18 juga ditulis bahwa ketika Inggris minta bantuan Amerika Serikat untuk menjatuhkan Mossadegh karena dia berani melawan BP (British Petroleum), AS memutuskan mengirimkan cucunya Presiden Theodore Roosevelt yang bernama Kermit Roosevelt untuk menjatuhkan Mossadegh tanpa pertumpahan darah dan tanpa senjata. Dia melakukannya dengan biaya beberapa juta dollar yang dipakainya untuk membiayai keonaran dan demonstrasi besar-besaran oleh rakyat Iran melawan Mossadegh.
Sebelumnya Mossadegh dipuja-puji sebagai pembawa demokrasi untuk negaranya, dan majalah Time menobatkannya sebagai man of the year.
Semakin lama semakin seru, terutama kedatangan John Perkins di Indonesia yang berkantor di kantor PLN Bandung dan seterusnya.

Jelas, EHM hanya layak dijalankan dengan sempurna di negeri dimana korupsi dipuja bagai mahkota dewa, dan kerja keras dilecehkan ke serendah-rendahnya tempat....

Bacalah sendiri bukunya.

No comments: