Monday, June 12, 2006

Kesadaran dalam Kelompok

Aku berdiri di perempatan jalan, di sebuah mall di negeri yang paling banyak interverensinya ke bangsa lain. Di negeri yang merasa demokrasi hanya benar menurut perspesi mereka saja. Jalan cukup ramai dan mobil di perempatan itu berganti-ganti melewati perempatan. Satu maju, yang di belakangnya nunggu giliran setelah mobil di jalur kiri kanannya maju. Begitu bergantian. Tiada polisi, tidak ada lampu merah, dan tidak ada satupun yang mengatur. Setiap pengendara sudah tahu kapan harus melalui perempatan. Asyik juga melihat bagaimana para pengendara ini mengatur dirinya tanpa perintah. Mereka memiliki kesadaran kelompok untuk saling menghormati pengendara yang lain. Mungkin yang lebih penting, mereka menyadari bahwa kerapihan dan ketertiban berasal dari mendahulukan kesempatan bagi yang lain, sebelum dirinya sendiri.
"Ah.....". Ketika ingatan kembali ke tanah air, rasanya sesak dada ini. Kami sering menjumpai kawan-kawan dan tokoh yang begitu tinggi kesadaran pribadi dan kesadaran spiritualnya, namun ketika dalam kelompok, dalam antrian, gagal melihat kebutuhan bersama yang harmonis. Ketika dalam masjid bershaf-shaf rapi, ketika ke luar maka tidak ada bedanya lagi, semua membangun ego diri dan kelompoknya. Tidak ada lagi simphoni yang digelar dalam kebersamaan. "Berapa lama dibutuhkan oleh bangsa ini, untuk memiliki kesadaran kelompok. Punya semangat untuk kepentingan bersama. Bukan ketika sedang berevolusi, tapi ketika hidup dalam keseharian....."

No comments: