Friday, August 25, 2006

Perempatan Pasar Rebo

Tiga lapis jalan berlalu di perempatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Paling bawah adalah Jalan Tol ke arah Pondok Indah - Cawang, di lapisan ke dua adalah jalan lama arah Bogor - Kramat Jati (Cawang juga) dan atasnya adalah jalan layang untuk yang mau langsung arah Kramat Jati - Bogor dan sebaliknya. Jalan lama adalah super perempatan yang sangat sibuk dan padat. Al hasil, 3 lapis jalan, arah-arah perempatan ke arah TB Simatupang, ke arah Kampung Rambutan, dan segala arah lainnya adalah disain terencana yang handal dan terpercaya. Pembangunan dan disain jalan ini haruslah cukup canggih, aman, indah dan jelas mahal. Yang sangat lemah dan kurang dalam disain perencanaan jalan simpan susun ini adalah :
1. Tidak direncanakan dengan baik bahwa itu berfungsi juga sebagai pasar dadakan dimana pedagang kaki lima akan mendirikan bangunan tidak permanen atau rodanya di beberapa titik strategis jalan tersebut.
2. Jalan yang lebarnya cukup untuk 3 jalur kendaraan tidak didisain untuk angkot mangkal di sisi kiri dan bus mangkal di sisi kanan. Jadi, jelas di sini terjadi kesalahan disain dan perencanaan. Seharusnya disain bebas berhenti dimana saja perlu dipersiapkan. Bukankah perencanaan yang matang akan sesuai dengan faktanya.
3. Penumpang dan calon penumpang akan berhenti di sembarang tempat, di tengah jalan, dan berlari-larian untuk berganti kendaraan. Seharusnya disain ini dipertimbangkan dengan baik.
Akhirnya, menurut saya perempatan jalur lama yang di bagian tengah itu konsepnya diubah menjadi Terminal Perempatan Pasar Rebo atau Terminal Kampung Rambutan 2. Dengan begitu, disain bisa sesuai dengan faktanya. Bagaimanapun mendisain rencana terminal dan perempatan menjadi terminal adalah dua hal yang berbeda. Inilah yang tidak disadari oleh Pemerintah DKI, DLLAJR, Polisi, dan lain sebagainya....

No comments: